Thursday, November 4, 2010

Still for forever

semilir sepi sendiri
masih betah merengkuh hati
sedang cinta semakin senja
nyaris lumpuh layuh
raga berdendang
tapi jiwa hampa renta
tinggal luka batin gemuruh
asa pun telanjur menjamur jenuh
duka tak henti bergelayut teduh
di detak jantung yang hampir pupus
bulir bening jadi darah
di sekitar rahang bekas tawa
paru-paru terluka parah
tapi nadi berdzikir indah
semerdu bibir melantunkan
mengembus abadi satu nama
sampai terombak masa
tetap satu nama
tuhan jaga cinta ini
tuhan jaga raga ini
tuhan jaga hati ini
hanya untuk satu nama
tak untuk tercetus sesal

No comments:

Post a Comment